Spesies Baru Karnivora Kecil Vontsira Ditemukan
Spesies baru vontsira merupakan karnivora baru pertama yang ditemukan dalam dua dekade.Para ilmuwan telah menemukan spesies karnivora baru pertama yang ditemukan dalam kurun lebih dari 20 tahun yaitu mahluk yang mirip musang atau luwak dengan moncong hidung runcing dan gigi tajam yang hidup di rawa Lac Alaotra, danau terbesar di Madagaskar.
Hewan baru tersebut ditemukan sedang berenang di danau oleh para peneliti dari Natural History Museum di London, Nature Heritage, the Durrell Wildlife Conservation Trust danConservation International ketika para ahli biologi tersebut mensurvey lemur bambu yaitu hewan mamalia lainnya yang secara khusus ditemukan di Madagaskar. Pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa hewan tersebut adalah vontsira yang merupakan seekor mamalia termasuk dalam famili Eupleridae yang hanya bisa ditemukan di pulau itu. Hewan euplerid cenderung memiliki tubuh ramping mirip kucing atau semacam musang dan kebanyakan memakan daging (karnivora) walau beberapa spesies memakan buah. Analisa genetik menunjukkan bahwa spesies baru karnivora vontsira tersebut sangat dekat terhubung dengan vontsira berekor coklat atau Salanoia concolor yang hidup di hutan hujan dekat tempat itu.
Perbandingan dengan spesimen dari museum menunjukkan bahwa gigi dan habitat khusus vontsira yang hidup di rawa membenarkan pengakuan kespesiesannya, seperti yang dilaporkan oleh tim tersebut pada edisi September Systematics and Biodiversity. Para peneliti memanggilnya dengan sebutan vontsira Durrell yang diambil dari nama pelestari dan penulis Gerald Durrell.
Madagaskar diyakini telah terpisah dari daratan utama Afrika lebih dari 100 juta tahun lalu yang menyediakan tempat bagi evolusi. Pulau tersebut merupakan rumah bagi semua jenis tumbuhan, primata dan burung yang tidak ditemukan di belahan dunia lainnya. Tim tersebut memperhatikan bahwa habitat rawa tempat tinggal vontsira baru-baru ini kehilangan satu anggotanya yaitu GrebeAlaotra atau Tachybaptus rufolavatus yang dinyatakan punah oleh IUCN awal tahun ini
0 komentar: