Ilmuwan Temukan Atom Menari di Kaca
Atom-atom dari sebuah kaca saat bergerak. Atom berwarna putih, dan lintasannya berupa garis-garis. Livescience.com
Para ilmuwan telah menangkap goyangan molekul kecil dari kaca tertipis di dunia saat mengalami tekanan.
Gambar baru itu --terbit di jurnal Science, 10 Oktober 2013-- menunjukkan bahwa di area yang kecil dan terlokalisasi kaca berperilaku seperti kristal, dengan atom tersusun dalam matriks yang teratur. Tetapi pada skala panjang, gangguan menentukan fleksibilitas kaca. Wawasan baru ini dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana kaca menekuk dan pecah.
Manusia telah menggunakan kaca selama ribuan tahun. Pemburu Zaman Batu menggunakan obsidian, kaca vulkanik alami dalam alat pemotong, dan manik-manik kaca muncul di Mesopotamia lebih dari 5.000 tahun yang lalu.
Namun, meski berabad-abad digunakan, para ilmuwan relatif sedikit memahami bagaimana kaca melekuk, pecah, dan bergerak di level atom. Kaca adalah padatan amorf tanpa struktur kristal tertentu, dan bisa sulit menangkap gerakan atom individu yang sedang beraksi.
Untuk melakukannya, tim menyorotkan sinar elektron pada film kaca tertipis di dunia, yang mendorong molekul untuk bergerak. Mikroskop juga menangkap penyusunan ulang molekul dalam video.
Para peneliti juga mengungkapkan transisi antara fase cair kaca dan kondisi amorf atau kondisi kristal saat material ditempatkan di bawah tekanan.
"Pembukaan dan penutupan struktur cincin dan penyusunan ulang dapat diamati secara langsung. Hasilnya membuka ranah baru untuk pemodelan struktur dan dinamika atom dalam kaca," Markus Heyde, seorang ilmuwan material di Franz Haber Institute of the Max Planck Society di Jerman, menulis dalam sebuah artikel perspektif yang menyertainya di Science, sebagaimana dikutip LiveScience, Kamis, 10 Otober 2013.
Kemajuan ini juga mungkin memiliki implikasi di luar kaca, yaitu untuk bahan lain tanpa struktur teratur. Dengan teknik pencitraan baru, peneliti juga bisa mempelajari bagaimana menambahkan bahan yang berbeda ke dalam kaca bisa mengubah sifat strukturalnya, tulis Heyde, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
0 komentar: